Breaking News

Gubernur Dedi Mulyadi Terbitkan Surat Edaran 'Gapura Panca Waluya'

Beritaedukasi.com

Bandung Barat, 6 April 2025 - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengeluarkan surat edaran penting yang mengatur konsep pendidikan "Gapura Panca Waluya". 



Surat edaran bernomor 43/PK.03.04/KESRA ditujukan kepada bupati/wali kota yang berwenang pada Paud - SD - SMP, Kepala Dinas Pendidikan Jabar yang mengurus SMA/SMK sederajat, serta Kantor Kementerian Agama yang menaungi pondok pesantren.


Konsep "Gapura Panca Waluya yang digagas Gubernur Dedi Mulyadi menekankan pembentukan karakter siswa yang "cageur, bageur, bener, pinter, singer, atau sehat, baik, benar, pintar, gercep". Lebih dari sekadar mengejar prestasi akademis semata, konsep ini bertujuan untuk melahirkan generasi muda Jawa Barat yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak mulia, budi pekerti luhur, serta rasa cinta tanah air yang mendalam.


Dalam surat edaran tersebut, Gubernur Dedi Mulyadi memberikan perhatian khusus pada peningkatan kualitas sarana dan prasarana pendidikan. Langkah konkret yang disoroti adalah kewajiban penyediaan toilet yang layak di dalam lingkungan kelas. 


Hal ini dipandang sebagai elemen penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang bersih, sehat, dan kondusif bagi tumbuh kembang siswa.


Kebijakan progresif lainnya dalam surat edaran ini adalah pelarangan kegiatan studi tur yang berpotensi memberatkan kondisi ekonomi orang tua siswa. Sebagai alternatif yang lebih konstruktif, Gubernur Dedi Mulyadi mendorong sekolah untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan berbasis inovasi. 


Beberapa contoh yang disebutkan antara lain pengelolaan sampah mandiri, pengembangan sistem pertanian organik, peternakan, perikanan dan kelautan, serta kunjungan edukatif ke sentra dunia usaha dan industri.


Langkah ini diyakini dapat memperluas wawasan siswa secara nyata tanpa menimbulkan beban biaya tambahan bagi keluarga.


Surat edaran ini juga memuat larangan bagi sekolah untuk menggelar acara wisuda di semua jenjang pendidikan dasar dan menengah. 


Menurut Gubernur Dedi Mulyadi, seremonial wisuda dinilai sebagai kegiatan yang cenderung tidak memiliki makna akademis yang signifikan bagi perkembangan pendidikan siswa di level tersebut. Kebijakan ini diharapkan dapat mengalihkan fokus dan anggaran sekolah pada kegiatan yang lebih substansial dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.


Gubernur Dedi Mulyadi kembali menegaskan pentingnya implementasi Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) secara merata di seluruh sekolah. Selain itu, beliau juga mendorong terciptanya budaya bagi siswa untuk membawa bekal makanan sehat dari rumah, sekaligus mengedukasi mereka mengenai pentingnya menabung uang jajan.


Surat edaran ini juga menggarisbawahi urgensi peningkatan disiplin, penanaman rasa bangga sebagai warga negara Indonesia, serta pembinaan karakter yang holistik. Partisipasi aktif siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, paskibra, dan palang merah remaja sangat dianjurkan. Bagi siswa yang menunjukkan perilaku menyimpang, seperti terlibat tawuran atau kecanduan game online, akan diterapkan program pembinaan khusus melalui kerja sama yang melibatkan orang tua, pemerintah daerah, serta aparat TNI/Polri.


Gubernur Dedi Mulyadi menekankan pentingnya penguatan pendidikan moralitas dan spiritualitas melalui pendekatan agama yang sesuai dengan keyakinan masing-masing siswa. 


Hal ini dipandang sebagai fondasi penting dalam membentuk generasi muda yang berakhlak mulia dan memiliki integritas.


Surat edaran "Gapura Panca Waluya" ini diharapkan dapat menjadi kompas bagi arah kebijakan pendidikan di Jawa Barat, menuju terciptanya generasi penerus bangsa yang cerdas, berkarakter kuat, berwawasan luas, dan memiliki landasan spiritual yang kokoh.


Sumber: jabarprov.go.id

Pewarta: Dr. Rusdan

BERITAEDUKASI.com

1 komentar:

  1. Mugia bisa ngawujud generasi nonoman sunda anu nyakola, nyantri, nyunda, nyantana. Luhur linuhung budi- pangartina.

    BalasHapus